TEORI
ASAL-USUL
Teori Abiogenesis
Teori evolusi diawali dengan adanya teori asal-usul yang di cetuskan
oleh Aristoteles dengan teori generatio
spontanea atau teori abiogenesis yang
mengatakan bahwa semua makhluk hidup terbentuk secara spontan. Teori ini
dikembangkan oleh Aristoteles sendiri dari melihat belatung yang muncul secara
tiba-tiba pada daging yang membusuk. Teori ini didukung oleh John Needham
dimana ia merebus kuah kaldu lalu menyimpannya disuatu botol lalu menutupnya.
Setelah beberapa hari, air kaldu menjadi
keruh akibat adanya mikroba. Dari percobaan inila John menyimpulkan bahwa
mikroba berasal dari air kaldu.
Teori
Biogenesis
Teori abiogenesis oleh Aristoteles sendiri sudah diragukan oleh banyak ahli. Francesco Redi merupakan orang pertama yang melakukan percobaan untuk menentang teori abiogenesis, ia melakukan dua buah percobaan dimana pada percobaan pertama dimana ia menggunakan dua wadah yang sama dan keduanya diisi dengan daging merah tetapi wadah yang pertama ia biarkan terbuka sedangkan wadah yang kedua ia tutup rapat. Beberapa hari kemudian, ia melihat bahwa daging yang membusuk dalam wadah pertama dipenuhi dengan belatung tetapi dalam wadah yang tertutup tidak, lalu ia melakukan percobaan yang kedua dimana ia taruh sepotong daging kedalam wadah tetapi ia tutupi dengan kain. Setelah dibiarkan beberapa hari, dapat dilihat bahwa belatung-belatung tersebut terdapat diatas kain dan sebagian kecil ada berada diatas daging tersebut.
Kemudian teori biogenesis diperkuat dengan adanya hasil percobaan dari Lazzaro Spallanzani dimana ia memanaskan 2 buah botol labu yang berisikan air kaldu. Pada botol yang pertama ia panaskan tanpa menutup botol labu tersebut, sedangkan pada botol yang kedua ia panaskan dengan botol labu yang ditutup rapat. Setelah beberapa hari, bada botol yang pertama terdapat mikroba sedangkan pada botol yang kedua tidak mengandung mikroba.
Seorang ilmuan yang bernama Louis
Pasteur menyempurnakan tentang percobaan yang dilakukan oleh Francesco dan
Lazzaro dimana iamelakukan percobaan pada 3 pada labu berleher angsa berisi air kaldu,
didiamkan beberapa hari
1. Labu ke-1 dibiarkan terbuka à tetap jernih (
tidak ada mikroorganisme)
2. Labu ke-2 dimiringkan à ada mikroorganisme (keruh)
3. Labu ke-3 dipecahkan leher angsanya à +
mikroorganisme (keruh)
Sehingga teori biogenesis sendiri memiliki moto yaitu :
Omne vivum ex ovo
(semua
makhluk hidup berasal dari telur.)
Omne ovum ex vivo
(semua telur
berasal dari makhluk hidup.)
Omne vivum ex vivo
(semua
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.)
Selain dari kedua teori diatas,
terdapat teori-teori lain seperti teori kabut nebula, teori big bang,
dan lainnya untuk menjelaskan asal-usul dari makhluk hidup.
Asal-usul Prokariotik
Ø
Berasal dari protobion (merupakan
molekul yang dihasilkan secara abiotik)
Ø Terdiri dari 3 tipe
o Koaservat : tetesan stabil yang cenderung terbentuk pada
suspensi makromolekul
o Mikrosfir : terbentuk dengan sendirinya dan menjadi tetes-tetes
kecil saat didinginkan
o Liposom : langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi
tetes – tetes kecil apabila komposisi organiknya mengandung lipid tertentu
Ø Merupakan bahan progenot (sel purba) yang menjadi cikal bakal semua
jenis sel
Ø Memiliki struktur yang sederhana yang akan berkembang menjadi sel prokariotik purba.
EVOLUSI merupakan perubahan yang terjadi secara perlahan dan dalam waktu yang
lama.
Evolusi sendiri terdiri dari dua bagian yaitu evolusi kimia dan
biologi.
Evolusi Kimia
Makhluk hidup pertama merupakan hasil dari evolusi molekul anorganik
(evolusi kimia) yang kemudian berkembang menjadi struktur kehidupan (sel) dimana
asak-usul kehidupan itu sendiri berasal dari sintesis dan akumulasi monomer
organik dengan kondisi abiotik
Evolusi Biologi
Merupakan kelanjutan dari evolusi kimia dimana evolusi biologi sendiri
terbagi menjadi dua yaitu anorganik dan organik.
Anorganik
1. Diawali dengan evolusi kimia
2. Berasal dari kehidupan yang sederhana menjadi kompleks
3. Kehidupan berasal dari laut ke darat , dimana terdapat sedikit oksigen
atau tidak ada oksigen sama sekali dimana sel mula-mula berupa heterotrof, prokariot, anaerob
4. Adanya endosimbiosis dimana organ sel yang lengkap berasal dari sel yang
lebih besar besar mengantikan sel yang lebih kecil.
Organik
1.
Evolusi Progresif : mengarah kepada populasi yang berevolusi
untuk dapat bertahan hidup (Teori
Lamarck)
2.
Evolusi regresif : proses
menuju pada kemungkinan akan adanya kepunahan
3.
Evolusi divergen (homologi): perubahan dari
satu jenis spesies menjadi banyak spesies
4.
Evolusi konvergen (Analogi): perubahan pada
organ dimana organ yang berbeda pada spesises yang memiliki kekerabatan yang
jauh memiliki kesamaan fungsi organ tersebut.
Mekanisme
Evolusi
Evolusi
makhluk hidup terjadi karena beberapa faktor :
·
Seleksi
alam
Makhluk hidup yang lebih mampus
beradaptasi dengan kondisi alam/habitatnya akan mampu bertahan, sedangkan
makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan punah.
Contohnya : populasi ngengat Biston betularia
saat revolusi industri terjadi di Inggris. Populasi ngengat berwarna gelap
lebih besar daripada ngengat berwarna terang.
·
Mutasi
gen
Mutasi gen adalah perubahan yang
terjadi pada susunan kimia DNA. Setiap sel makhluk hidup dapat mengalami
mutasi, tetapi tidak semua mutasi diwariskan pada keturunannya.Mutasi yang
terjadi pada tubuh tidak akan diwariskan, tetapi mutasi yang terjadi pada sel
kelamin akan diwariskan kepada keturunannya. Perubahan-perubahan akibat mutasi
banyak yang mengakibatkan kematian dan cacat, tetapi kadang-kadang mutasi pada
sel kelamin dapat mengakibatkan timbulnya sifat baru yang menguntungkan dan
diwariskan kepada keturunannya. Maka itu muncul teori Evolusi Sintesis Modern,
mutasi yang terjadi pada sel kelamin dari generasi ke generasi dapat
mengakibatkan susunan gen dalam kromosom generasi sebelumnya sangat berbeda
dengan generasi berikutnya. Peristiwa ini memungkinkan munculnya spesies baru.
·
Frekuensi
gen dalam populasi
Frekuensi gen adalah frekuensi
kehadiran suatu gen pada suatu populasi dalam hubungannya dengan frekuensi
semua alelnya. Perbandingan frekuensi gen dapat mengalami perubahan sehingga
perbandingan frekuensi gen tidak dalam keadaan seimbang. Perubahan perbandingan
frekuensi gen di dalam suatu populasi dapat disebabkan oleh mutasi, seleksi
alam, emigrasi dan imigrasi, rekombinasi dan seleksi, isolasi reproduksi, dan
domestikasi. Adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen dalam suatu populasi
memberi petunjuk adanya evolusi. Variasi genetik dalam populasi dinyatakan dengan
hukum Hardy-Weinberg :
p²
+ 2pq + q² = 1
p²
: homozigot (AA)
pq
: heterozigot (Aa)
q²
: homozigot (aa)
Hukum ini perlaku jika memenuhi
persyaratan berikut :
1. Tidak
terjadi mutasi
2. Terjadi
perkawinan secara acak
3. Tidak
terjadi aliran gen (imigrasi maupun emigrasi)
4. Populasi
cukup besar
5. Tidak
ada seleksi alam
·
Hubungan
waktu dengan perubahan sifat organisme
Umur bumi diperkitakan melebihi 5
milyar tahun. Selama itulah muka bumi terjadi perkembangan berbagai populasi
dari beraneka jenis makhluk hidup.Berbagai spesies tersebut diperkirakan
berasal dari satu individu nenek moyang. Melalui proses evolusi, suatu populasi
mengalami perubahan sifat sehingga menjadi makhluk hidup yang mempunyai
bermacam-macam bentuk seperti sekarang.
Fakta
Evolusi
Evolusi adalah suatu proses yang panjang dan
tidak dapat dibuktikan langsung di labotarium, tetapi ada fakta-fakta yang
dapat menjadi bukti bahwa evolusi memang terjadi. Fakta-fakta tersebut meliputi
fakta langsung maupun tidak langsung.
o
Fakta Langsung
§ Adanya
variasi makhluk hidup
Variasi selalu muncul dari generasi ke generasi berikutnya.
Variasi tersebut memungkinkan terbentuknya spesies baru.
§ Adanya
fosil
Fosil adalah sisa makhluk hidup yang pernah hidup.
Contoh : fosil kuda.
o
Fakta Tidak Langsung
§ Kajian
biogeografi
Pengetahuan geografi makhluk hidup yang mencoba menerangkan
mengapa suatu jenis organisme berada disuatu tempat namun tidak di tempat
lainnya. Biogeografi menjelaskan keberadaan setiap makhluk hidup oleh pola
distribusi yang dipengaruhi oleh daerah penyebarannya. Seleksi alam juga
menghasilkan spesies yang berbeda.
§ Kajian
paleontologi
Ilmu tentang fosil dan proses geologisnya, seperti :
·
Proses Fisika
Proses yang menyebabkan bangkai
makhluk hidup mengalami pembekuan dan pengeringan. Akibatnya bangkai mengalami
pengawetan secara fisik.
·
Proses Kimiawi
Adanya zat pengawet alami sehingga bangkai tidak dapat
didekomposisi oleh mikroba.
§ Homologi
·
Devergen
Organ yang asalnya sama namun struktur dan fungsinya berbeda.
Contoh : alat gerak pada manusia, kucing, paus, kelelawar.
·
Konvergen
Organ yang memiliki asal berbeda namun struktus dan fungsi sama.
Contoh : Ikan hiu dengan lumba-lumba; sayap kupu-kupu dengan
kelelawar.
§ Embriologi
perbandingan
Jika kita membandingkan embrio antara
makhluk hidup yang berbeda, kita akan memperoleh gambaran persamaan umum
tentang perkembangan embrio tersebut. Semua berasal dari zigot, morula,
blastula, gastrula, dan perkembangan embrional selanjutnya yang pola
perkembangannya sama. Hanya berbeda setelah tahap diferensiasi dan spesialisasi
jaringan embrional menjelang janin siap menetas/lahir.
SOURCE:
1. K. Rohana, R. Dewi, dan H. Muhammad Luthfi. Detik-detik ujian nasional biologi tahun pelajaran 2011/2012. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2012.
2. Nurhayati, Nunung. Biologi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XII Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya. 2008.
SOURCE:
1. K. Rohana, R. Dewi, dan H. Muhammad Luthfi. Detik-detik ujian nasional biologi tahun pelajaran 2011/2012. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2012.
2. Nurhayati, Nunung. Biologi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XII Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya. 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar